Ahad, 20 Mac 2011

Qalbu Yang Sihat


 
‎Qalbu yang sihat mempunyai beberapa tanda, dan di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tidak memilih hal-hal yang berbahaya serta menjadikan sakitnya qalbu. Sedangkan tanda qalbu yang sakit adalah sebaliknya.. Santapan qalbu yang paling bermanfaat adalah keimanan dan ubat yang paling mujarab adalah al-Quran. 
Selain itu, qalbu yang sihat memiliki ciri-ciri berikut: 

1.Mengembara ke Akhirat 
Qalbu yang sihat mengembara dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putera-puteri akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekadar keperluannya, lalu akan segera kembali lagi ke negeri asalnya. Nabi SAW bersabda, "Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melalui suatu jalan." (al-Bukhari) Ketika qalbu seseorang sihat, maka dia akan mengembara menuju akhirat dan terus mendekat ke arahnya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan bila qalbu tersebut sakit, maka dia terlena mementingkan dunia dan menganggapnya sebagai negeri abadi, sehingga jadilah dia ahli dan hambanya. 
2.Mendorong Menuju Allah SWT 
Di antara tanda lain sihatnya qalbu adalah selalu mendorong si empunya untuk kembali kepada Allah SWT dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan redha Allah, kedekatan dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tenteram dengan Allah, berlindung kepadaNya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut kepada Allah semata. Maka qalbu tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk menemukan ketenangan dan ketentraman bersama Ilah sembahan nya. Sehingga tatkala itulah ruh benar-benar merasakan kehidupan, kenikmatan dan menjadikan hidup lain daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh kelalaian dan berpaling dari tujuan penciptaan manusia. Untuk tujuan menghamba kepada Allah SWT inilah syurga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan. Abul Husain al-Warraq berkata, "Hidupnya qalbu adalah dengan mengingat Zat Yang Maha Hidup dan Tak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya."Oleh kerana itu terputusnya seseorang dari Allah SWT lebih dahsyat bagi orang-orang arif yang mengenal Allah daripada kematian, kerana terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang kematian adalah terputus dari sesama manusia. 
3.Tidak Bosan Berzikir 
Di antara sebagian tanda sehatnya qalbu adalah tidak pernah bosan untuk berzikir mengingat Allah SWT. Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak terlena dan asyik dengan selain-Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan ke jalan-Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah SWT atau saling mengingatkan dalam kerangka berzikir kepada-Nya. 
4. Menyesal jika Luput dari Berzikir 
Qalbu yang sihat di antara tandanya adalah, jika luput dan ketinggalan dari zikir dan wirid, maka dia sangat menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya.
5. Rindu Beribadah 
Qalbu yang sihat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah SWT, sebagaimana rindunya seorang yang kelaparan terhadap makanan dan minuman. 
6. Khusyuk dalam Solat 
Qalbu yang sihat adalah jika dia sedang melakukan solat, maka dia tinggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan. Sangat memperhatikan masalah solat dan bersegera melakukannya, serta mendapati ketenangan dan kenikmatan di dalam solat tersebut. Baginya solat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa. 
7. Kemahuannya Hanya kepada Allah 
Qalbu yang sihat hanya satu kemahuannya, iaitu kepada segala sesuatu yang diredhai Allah SWT.
8. Menjaga Waktu 
Di antara tanda sihatnya qalbu adalah merasa kikir(sayang) jika waktunya hilang dengan percuma, melebihi kikirnya seorang yang bakhil terhadap hartanya. 
9. Muhasabah dan Memperbaiki Diri
Qalbu yang sehat senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkat kan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba'ah (mengawal) dan ihsan (seakan-akan melihat Allah SWT dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Bersamaan dengan itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah SWT serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya. Ketika diajukan kepadanya perintah atau larangan dari Rabbnya, maka qalbunya berkata, “Aku sambut panggilan-Mu, aku penuhi dengan suka cita, sesungguhnya aku mendengar, taat dan akan melaksanakannya. Engkau berhak dan layak mendapat semua itu, dan segala puji kembali hanya kepada-Mu.¨ "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diredhai-Nya." (QS. Al-Fajr:27-28)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan