Isnin, 28 Mac 2011

Cinta Tak Bermusim

Allah itu sumber segala kasih sayang
Dia yang menciptakan cinta
Buat segala para pencinta
Namun,
Bila cinta bertapak dihati
Kau melupakan si pencipta cinta
Begitu hebat dirimu wahai manusia
Cinta siapa yang buat kau begitu?
Andai DIA tidak mengizinkan
Apa yang kau mampu lakukan?

Seketul Batu, Sekeping Hati

Keras, terjal gagah berdiri
Mendakap suasana alir deras mengalir
Dalam sejuk sebening salju
Tegar dan teganya sang ‘hati’
Walau hanya segumpal daging
Keras batu mengalirkan rasa
Tatkala berteleku bertasbih panjang
Takutkan azab ALLAH yang satu
Walau sesungguhnya engkaulah pembakar
Buat mereka yang ingkar
Namun yang punya sekeping hati
Sering lupa azab pencipta
Lantas lalai dibuai duniawi
Oleh itu siapakah yang paling keras?
Adakah batu atau dia yang bernama hati?
Seketul batu..sekeping hati...

Ukhuwahfillah..

Dibumi ini kita ditemukan
Satu arah satu perjuangan
Satu akidah satu tujuan
Asasnya menjadi ikutan
Ukhuwah fillah tidak akan musnah
Walaupun ombak
Walau badai mendesak
Tautan erat tak mungkin patah
Dengan ismullah kita berbai’ah
Bertemu berpisah
Kerana-NYA semata
Redha ALLAH kita cari
Bertemu kembali dilain kali
Ukhuwah fillah tidakkan musnah
Walaupun ombak
Walau badai mendesak
Tautan erat tak mungkin patah
Dengan ismullah kita berbai’ah
Bertemu kembali dinegeri abadi

Perjalanan


Biarpun kita bertuan, kita tetap bertuhan
Biarpun kita mereka-reka, kita tetap ciptaan
Apalah kita menjadi tuan, sedangkan kita tetap hamba
Apalah guna mengangkat kepala, sedangkan sujud tempatnya
Lihatlah ke dalam diri, peperangan ada di sana
Tempat kita dimana? Kalau bukan di situ
Gelap dan sempit, dan fitnahnya teramat dahsyat
Perjalanan yang jauh terasa perit
Berliku-liku dengan wajah legam
Siapakah yang mampu menolong?
Kalau bukan kamu yang berasa kerdil
Lalu memencilkan jiwa pada pandangan-NYA
Lalu sujud mewalangkan diri
Lalu pulang ke pangkuan-NYA
Kerdillah diri apabila kita pulang ke sana
Bergelumang tanah di atasnya subur bunga-bunga
Wahai Allah, terimalah kepulanganku
Hamba-MU...

Renungan

Jika engkau ingin mengikuti petunjuk
Para sahabat dan tabi’in
Maka kuatkanlah dirimu
Untuk menerima musibah dengan jiwa yang tabah
Diwaktu menghadapi tiap kepahitan
Dan dengan hati yang sabar
Walaupun dadamu bergoncang
Walaupun lisanmu dikunci
Matamu dikendalikan
Rahsiamu disembunyikan
Untuk hanya diketahui oleh Tuhanmu sahaja
Namamu biar tidak terkenal
Pintu rumahmu tertutup
Mulutmu tersenyum
Perutmu lapar
Hatimu duka
Hasratmu tiada sambutan
Pangkatmu dipendam
Dan keaibanmu ditonjolkan
Saban harimu menelan perasaan pahit
Daripada pengaruh zaman dan teman
Sedangkan hatimu gemuruh dalam kesedaran
Ketika siangmu sibuk mengislahkan manusia
Tanpa berkira-kira
Maka malammu
Tenggelamlah dalam keasyikan
Kepada Tuhan
Ambillah kesempatan pada malam hari
Jadikanlah ia jalan dan persiapan
Untuk hari kiamat
Yang padanya sulit sekali
Untuk mencari jalan